
Membaca surat kabar Tribun Jogja pagi ini membuatku marah dan kecewa akan pernyataan penanggung jawab tim nasional Indonesia, Bernhard Limbong yang dengan sangat enteng menjawab kegagalan pasukan Garuda di ajang pra kualifikasi Piala Dunia sebagai sebuah TAKDIR yang sangat sulit dihindari oleh Indonesia.
Pelatih yang "hebat" adalah pelatih yang bisa mengoptimalkan potensi yang ada. Yang mempunyai banyak strategi untuk mengantisipasi hal yang gak terduga
Persoalan tentang kematian ayah Ricardo Salampessy, Christian Gonzalez yang tidak fit. Greg N dan Viktor I yang belum bisa dimainkan adalah akumulasi dari kendala-kendala yg ada dimana pelatih wim tidak bisa menerapkan strategi yang sudah dirancang
"Saya kira sudah sangat jelas Indonesia kalah dengan skor 4-0. Kami tidak mau melempar tanggung jawab atau menyalahkan siapapun atas kegagalan ini. Ini sudah menjadi takdir yang tidak bisa lagi dihindari," kata Limbong kepada Tribunnews.com
Sebagai pencinta TimNas, saya sangat dan kecewa dengan ucapan itu. Ucapan itu seakan2 bentuk lepas tangan dan lari dari sebuah tanggungjawab akan persepakbolaan negeri ini khususnya TimNas Senior. Bagaimana tidak?? dengan mengatasnamakan TAKDIR, seakan2 semuanya akan selese begitu ajah karena Takdir adalah sesuatu hal yang tidak bisa diganggu gugat.
Memang benar, Takdir Timnas Senior kalah (dan belum saatnya berbicara lebih di level yang lebih tinggi) tapi setidaknya bisa sedikit melek matanya, mendengar kritikan orang2 akan keadaan TimNas terutama pelatih. Bagaimanapun juga pelatih lebih bertanggungjawab akan semua ini. Dimana "omongan kasar", kritik dan protes pengurus PSSI terhadap kinerja kepelatihan Wim?? Apakah mereka gak bisa meliat progress yang dicape adalah kemunduran??
Dan lagi, alesan tersebut sangat tidak masuk akal dan pelatihpun sepertinya lempar tangan alias gak mau tanggungjawab. Bukankah pelatih yang "hebat" adalah pelatih yang bisa mengoptimalkan potensi pasukan yang ada? Mempunyai banyak strategi untuk mengantisipasi hal yang gak terduga.
Akumulasi kendala yang disebutkan diatas, secara gak langsung juga merupakan akumulasi akan ketidakbecusan PSSI sekarang yang tidak tegas, plin plan, dan lebih parah dari era sebelumnya.
Salam dari pencinta Sepakbola Indonesia
* Sebuah TAKDIR sodara Limbong mengucapkan itu
* Sebuah TAKDIR juga saya membuat postingan seperti ini
* Sebuah TAKDIR Menir Wim ditunjuk melatih TimNas Senior
* Sebuah TAKDIR jua apabila nanti si Menir diganti (dan bahkan pengurus sekarang dirombak dan diganti dengan orang2 baru)
Pic : http://nunanunukesanakemari.blogspot.com/2010/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html